» » Ulekan

ulekan bumbu

Sewaktu kecil sering membantu ibu memasak.  Saya mengupas bumbu-bumbu, ibu yang menakar bumbu tersebut kemudian saya yang mengulek di ulekan batu.  Ulekan batu berasal dari batu gunung Merapi Magelang Jateng.  Batu gunung ini sangat keras sehingga was-was batu tererosi tidak ada..  

Dari melihat bumbu yang digunakan ibu, cara mengolah bahan, masa itulah belajar memasak dengan seorang guru langsung.  Masa-masa SD hingga SMA saat masih sekolah di kota Jepara.  Tapi masa tersebut selalu terkenang dan tercatat di otak sebagai bekal belajar memasak sendiri.

Ibu sering mengolah makanan dengan di bakar menggunakan campuran batok kelapa dan kayu bakar.  Jelas lebih sehat dan enak. Sarapan yang selalu suka, tempe bakar dengan bumbu urap kelapa muda.  Ehh...resep rahasia ibu.  Sudah mempraktekkan tapi tetep saja susah menyamai rasanya.  

Semua anak-anak ibu menyukai sambal beliau.  Mas no 1 yang sudah jadi guru besar di universitas negeri ternama di Jogya, selalu minta dibuatkan sambal buatan beliau.  Mas no 2, yang dengan semangat mengambil master dengan biaya sendiri, juga sengaja pulang, hanya untuk menikmati makan nasi dengan sambal buatan ibu.  Kalau saya, suka sekali makan sayur rebung plus sambal tanpa nasi.  Wahh.....kenangan indah.  


Semua masakan ibu dibuat dengan cara diulek dengan tangan.  Cita rasa makanan dengan bumbu yang diulek memang tiada duanya. Bumbu yang diulek mempunyai cita rasa yang unik.

Heeee ketemu ulekan di Goettingen.  Ulekan mini saat ada angebot di Tegut.  Lumayan mengulek bumbu.  Paling tidak sedikit bisa menyamai masakan ibu...

Ibu terima kasih banyak.  Saat yang tidak terlupakan ketika ibu telat bangun dan harus lari-lari membelikan pecel lontong agar bisa sarapan sebelum berangkat sekolah....  Susah sekali bisa ikhlas jadi full home mommy like you...

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Tambahkan Komentar