Ayam goreng |
3 Maret 2014
Bagaimana ya membuat foto yang menarik dari ayam yang agak gosong, tidak punya perabot yang bagus atau bunga-bunga yang cantik? Biar agak menarik jeruk-jeruk ikut jadi pagar bagus, hahahaha...
Mencatat yang tidak menarik, membuat ayam goreng. Tapi bagi saya, itu suatu yang teramat penting. Di saat semua pekerjaan rumah dikerjakan sendiri. Belanja ayam halal dll ke toko Sinem milik muslim Turki. Belanja dengan bersepeda jauhhh-jauhhh sekaliiiiii tempatnya.... Pulang ayam dibersihkan, dipotong-potong, dimasukkan plastik kecil untuk satu porsi masak, disimpan di freezer. Cucian sudah mananti, seterikaan teriak-teriak, anak minta disuapin, lantai kotor,dll. Hehehe tidak ada habisnya. Kata nasehat penghibur hati, "semua itu kalau iklas insyaallah bernilai ibadah". Yak SIP insyaallah berusaha iklas....
Membuat sebuah masakan, butuh begitu banyak energi. Jadi setiap potong makanan sangat berharga. Paling bahagia kalau masak habis laris manis tidak tersisa. Sedih jika keluarga tidak suka dan tidak habis.
Untuk menghargai jerih payah sendiri, jika masih ada sisa kuah, tidak buru-buru dibuang. Tapi segera dipanaskan agar tidak basi. Kalau sudah dingin disimpan dalam freezer atau dibuat jadi masakan yang lain. Dan yang sering jadi korban kuah sisa adalah ayam goreng. Kebetulan di rumah ada Ipin dan Upin pecinta ayam goreng. Klop dan jerih payah tidak sia-sia....
Seperti ayam goreng dalam foto tersebut. Ayam menggunakan sisa kuah saus keju gorgonzola. Tentu saja ayam ditambahkan bumbu-bumbu yang lain agar tetap enak menggoda. Eh...dapat komen, "enak Yang ayamnya" dari mas Ipin eits... mas Edy. Dalam hati, "alhamdulillah tidak buang-buang makanan."
Kesimpulannya, kalau tidak diri sendiri siapa lagi yang memberi penghargaan dari setiap tetes keringat dan tenaga...
Ayam goreng bumbu gorgonzola dengan pagar bagus jeruk-jeruk gantheng... |
***
Tidak ada komentar: