14 Mei 2014
Alkhamdulillah. Selalu sangat berbahagia jika bisa membuat kue tradisional Indonesia. Termasuk lemper isi ayam yang dibungkus dadar, atau disebut semar mendem.
Dulu sering membantu ibu membuat lemper ini. Hanya, resep semar mendem ini bukan dari ibu. Kalau tanya resep dari beliau pasti menggunakan takaran ilmu kira-kira dan porsi partai besar untuk selamatan. Daripada pusing mikiran gram dan liter bahan, coba saja lemper ayam yang disharing mbak Sitty Asiah saja...
Hasilnya keren...enak banget. Terima kasih ya mbak Sitty...
Untuk isian ayam, seperti biasa kenapa bisa enak pakai banget. Saya menggunakan ilmu rahasia, bumbu dari mbak Sitty, saya tambah lagi dengan kuah ayam ingkung resep di sini. Kebetulan beberapa hari lalu masak ayam ingkung, kuah tersebut langsung diamankan dalam freezer. Hanya saja pemberian bahan diluar standar ini ada resikonya. Hasil masakan hanya ada dua pilihan: enak pakai banget atau hancur berantakan heheheh...
Catatan: saya merendam ketan satu malam. Dulu sering lihat ibu, beliau merendam ketan malam hari, untuk dipakai esok harinya.
2. Potong agak besar dada ayam. Rebus dengan air secukupnya. Tiriskan daging. Air rebusan jangan dibuang, nanti digunakan untuk mengaroni ketan. Setelah ayam dingin, suwir-suwir kecil.
3. Kukus ketan selama 15 menit.
Kukus 15 menit ketan yang sudah di rendam 2 jam |
4. Rebus santan, air kaldu dada ayam, serai, daun salam dan garam hingga benar-benar mendidih. Angkat panci dari kompor. Masukkan ketan kukus, aduk hingga rata dan air terserap habis.
Aroni ketan hingga air santan habis terserap |
5. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar. Tumis dengan bumbu hingga harum. Tambahkan santan, ayam suwir, daun salam, daun jeruk, air asam, gula, garam, dan kuah ayam ingkung. Masak hingga kuah habis.
6. Olesi loyang dengan minyak goreng. Tuang 1/2 bagian ketan lalu ratakan di dasar loyang. Masukkan isian ayam, tutup lagi dengan 1/2 bagian ketan lainnya. Ratakan dan agak tekan-tekan.
7. Kukus selama 30 menit. Angkat, dinginkan.
Catatan:
Saya merendam ketan satu malam. Setelah diaroni, ketan sudah empuk dan matang. Sebenarnya ketan bisa langsung diisi ayam dan dibungkus dengan kulit dadar.
Hanya saja, saya takut spekulasi, takut lemper nanti cepat basi. Saya mengikuti langkah selanjutnya saja, mengukus selama 30 menit.
8. Potong ketan persegi, bungkus dengan daun pisang dan plastik. Karena tidak ada daun pisang, jadi lemper ayam dipercantik dengan kulit dadar.
Resep kulit dadar kreasi sendiri. Untuk mendapatkan kulit yang lentur dan mulus, proses membuat dadar sebaiknya menggunakan mikser.
Caraya, mikser 1 buah telur dan 150 ml susu hingga berbusa. Masukkan tepung terigu dengan diayak dan dimikser pelan-pelan hingga tidak berbutir. Masukkan garam, bawang putih bubuk dan minyak goreng. Mikser hingga rata.
Panaskan wajan anti lengket. Angkat wajan, tuang dadar sambil diputar. Letakkan kembali di kompor. Dadar matang jika sisinya sudah sedikit terangkat dari teflon.
Letakkan dadar di piring, olesi permukaannya dengan minyak goreng secukupnya. Buat dadar berikutnya, tumpuk di dadar yang sudah diolesi minyak goreng tersebut. Dengan demikian, dadar tidak lengket satu sama lain dan hemat tempat.
9. Potong sisi dadar hingga berbentuk segi empat. Potong memanjang. Selimuti lemper ayam yang sudah dipotong persegi. Letakkan lemper di wadah cupcake, hias dengan cabai merah potong. Lemper bungkus kulit dadar disebut juga Semar mendem.
Mungkin saking enaknya kue, sampai membuat tokoh wayang, Semar, mabuk...heheheheh
Tata semar mendem |
Tanggal 12 Mei kemarin mas Edy sudah ujian untuk memperoleh gelar Doktor di Uni Goettingen. Alkhamdulillah, oleh dosen pembimbing dan penguji dinyatakan lulus. Turut berbahagia dan lega. Perjuangn akhirnya membuahkan hasil.
Selamat buat mas Edy. Salut akan kerja keras dan etos kerjanya. Tidak hanya saat menempuh studi S3 tapi juga sebelumnya sebagai peneliti. Turut bangga, anak yang dibesarkan dari jerih payah warung tegal kecil di piggiran komplek mewah DPR RI Jaksel bisa menempuh pendidikan di IPB kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Jerman. Salut buat emak atau ibu mertua yang selalu mendoakan dan berpuasa untuk kemudahan putranya. Semoga ilmunya bermanfaat dan menjadi peneliti kelapa sawit yang amanah.
Bersyukur ujian kemarin berlangsung lancar dari jam 4.15 hingga 5.30 sore. Bersyukur juga kue-kue yang saya buat pas jumlahnya dan habis. Kata teman-teman dan pembimbing mas Edy, kuenya enak. Makanan yang kemarin dibawa:
1. Kulit pangsit resep disini
2. Torte atau cake kopi resep disini
3. Pie resepnya pak Michel Roux, dimodifikasi menggunakan selai buah quiten, tanpa apel, ditutup jaring resep disini. Hiks lupa moto pienya, padahal lumayan penampilanya.
4. Pastel goreng resep bu Fatmah Bahalwan resep disini
5. Lemper ayam resep di atas.
Niat dalam hati, pas kue-kuenya ditaruh dimeja akan difoto. Karena kemarin sibuk motong-motong torte dan pie, tangan kotor belepotan jadi lupa ambil foto. Setelah ingat ternyata meja sudah bersih kembali. Yah sayang...
Mas Edy dengan dosen pembimbing dan penguji |
Sehari sebelum ujian berfoto dengan si torte |
torte kopi |
semar mendem yang enak banget...terima kasih mbak Sitty resepnya |
Proses pengerjaan kulit pangsit agar efisien, di potong semua baru digoreng |
Keluarga kami |
"Akhamdulillah.. terima kasih Allah atas kemudahan dan semua nikmat yang Engkau berikan" *** |
mbak Sat, selamat njih untuk kangmasnya yang dah lulus S3..saya doakan semoga ilmu beliau amanah di dunia dan akhirat, semoga barokah selalu, serta semoga sukses selalu juga untuk mbak dan keluarga
BalasHapusTerima kasih banyak mbak Dina.. Salam buat keluarga...
BalasHapus