» » Makanan dan Penyebaran Islam di Pulau Jawa

15 Juli 2014

Judul yang berat.  Tidak akan membahas rinci penyebaran Islam di pulau Jawa karena memang tidak punya ilmu dan pengetahuan.  Hanya tahu bahwa Islam di pulau Jawa disebarkan oleh para Wali.  Ada 9 orang wali makanya disebut wali songo.  Penduduk pulau Jawa kala itu masih beragama Hindu atau Budha.  Wali tidak menyebarkan Islam dengan paksaan tapi dengan akulturasi atau penyatuan budaya.  Kebudayaan Hindu-Budha masih dilakukan dalam acara-acara tertentu misalnya khitan anak, tapi dipadukan doa memohon keselatan kepada Allah SWT.


Cara halus dan penyatuan budaya ternyata efektif untuk mengubah keyakinan masyarakat Jawa menjadi Islam.  Tidak ada paksaan, kekerasan bahkan pembunuhan atas dasar penyebaran agama.  Wali songo ini sangat dihormati masyarakat Jawa.  Sering rombongan pengajian mengadakan ziarah ke makam-makan wali.  Perjalanan ziarah makam menggunakan bus mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.




Gambar walisongo yang banyak tergantung di dinding rumah penduduk Jawa 


Waktu terus berlalu, jaman terus berganti.  Tradisi kejawen yang tidak dilarang wali masih terus dilakukan hingga saat ini.  Inti dari semua adalah memohon keberkahan dan keselamatan kepada Allah SWT Sang Pencipta.


Tradisi kejawen tersebut misalnya saat anak khitan atau di sunat.  Sebelum berangkat ke mantri sunat, anak dibuatkan bubur merah, bubur putih, dan bancakan.  Bancakan terdiri dari nasi putih dengan  urap sayur dan lauk-pauk. Beberapa saudara dekat diundang untuk membaca doa bersama. Doa dimaksudkan untuk keselamatan sang anak saat di sunat.  Setelah selesai membaca doa, nasi bancakan dan bubur dimakan bersama dalam satu nampan.


Setelah anak di sunat, acara selanjutnya mengundang tetangga dan saudara untuk kembali membaca doa sebagai ucapan syukur.  Orang-orang yang diundang kemudian diberi bingkisan "berkat".  "Berkat" adalah nasi dan lauk-pauknya yang dibungkus dalam kardus.  Jaman dahulu, nasi berkat ini dibungkus anyaman bambu berbentuk kotak.  Bambu sudah jarang ditemukan.  Berkat jaman sekarang dibungkus kardus.



bubur merah dan bubur putih


Bubur putih adalah nasi yang dimasak dengan santan dan sedikit garam.  Setelah bubur putih diambil dalam daun, sisa nasi kemudian diberi gula merah.  Bubur merah kemudian diletakkan dalam daun.




Nasi bancakan terdiri dari nasi putih, urap dan lauk-pauk



Membaca doa sebelum anak di khitan/sunat



Pakaian muslimah Jawa: kain jarik, baju kebaya dan kerudung



Selamatan sebagai rasa syukur anak sudah dikhitan



Berkat atau nasi dan lauk-pauk untuk orang yang datang ke acara selametan

Indonesia kaya akan budaya dan tradisi.  Menuliskan tradisi yang dilihat saat berada di pulau Jawa.  Semoga nanti terpacu untuk menuliskan tradisi masyarakat Sumatera Utara dan Batak.


***

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Tambahkan Komentar