27 Agustus 2014
Mencatat membuat arem-arem. Arem-arem merupakan makanan yang sering dibuat ibu jika ada piknik. Arem-arem adalah nasi yang diaron dengan santan, diisi dengan tahu-tempe lalu dikukus kembali hingga matang. Di daerah Sunda, arem-arem disebut juga buras dengan bungkus daun (barangkali) keladi atau bambu.
Arem-arem berikut terinspirasi dari ibu dengan takaran bumbu ala Sat Rahayuwati.
Arem-arem yang lecker... |
Arem-Arem
Untuk 11 buah arem-arem
Bahan yang dibutuhkan
250 g beras
2 gelas santan (kurleb 250 ml)
2 lembar daun salam
1 siung bawang putih
1/2 sdm blue band margarine
1/2 sdm blue band margarine
1 jumput garam
150 g tahu
100 g tempe
100 g dada ayam
5 siung bawang putih
4 buah bawang merah
1 sdt cabai merah tumbuk* (bisa diganti cabai merah biasa)
2 lembar daun salam
1 cm lengkuas
Santan secukupnya
Minyak untuk menumis secukupnya
1/2 sdt garam
1/2 sdt teriyaki
1/2 sdt royco
Daun pisang
*Beli cabai tumbuk dari Uda Padang penjual bumbu jadi di pasar
Cara Membuat
2. Rebus dada ayam, dinginka lalu suwir-suwir. Potong dadu kecil tahu dan tempe lalu digoreng setengah matang.
3. Bawang putih kupas dirajang halus (mensiasati belum punya ulekan). Caranya satu siung bawang dibelah membujur menjadi 3 bagian kemudian baru dipotong menyilang tipis-tipis. Rajang halus bawang merah. Cara memotong sama dengan bawang putih.
Tumis bawang putih hingga kecoklatan, masukkan bawang merah lanjutkan menumis. Masukkan cabai merah tumbuk, daun salam, lengkuas. Aduk rata. Masukkan ayam, tahu, tempe. Masukkan santan secukupnya lalu tambahkan garam, saus teriyaki, royco. Masak hingga santan mengering. Cicipi rasanya.
4. Ambil daun pisang, letakkan beras aron, tipiskan, letakkan isian ditengah, semat dengan lidi. Kukus arem-arem selama 30 menit.
Masak hingga santan terserap oleh beras kemudian panci segera ditutup |
Mempersiapkan isian dan mengukus arem-arem |
Catatan hari ini
Arem-arem dibuat untuk tukang yang sedang merehab rumah. Arem-arem dibuat dengan bumbu dan cara terbaik. Maksimal rasa dan rupanya, menurut saya. Eh... ternyata bang-bang tukang tidak doyan. Barangkali arem-arem adalah makanan aneh untuk orang Medan.
Memang makanan adalah tergantung siapa yang menikmatinya. Contoh kasus serupa, bubur ayam. Bubur ayam di Sunda katakan lah di Bogor atau Jakarta adalah makanan lezat semua orang. Tapi ternyata bagi teman (kuliah dulu) yang dari Sumbar, bubur ayam adalah makanan teraneh di dunia. Tidak pernah teman tsb beli bubur ayam. "Baru melihat saja sudah geli", katanya..
Untung Shafa suka dengan arem-arem tersebut. Haah habis juga arem-aremnya. Bersyukur tidak makan sendirian. Yesss.. BB terjaga...
***
Tidak ada komentar: