» » » Lumpia Basah

Lumpia Basah

22 Mei 2015

Lumpia basah, kota yang teringat adalah Semarang.  Tahun 2008 silam pernah singgah dan mencicipi Lumpia mbak Lin di Semarang.  Ahhh...enakkkk.  Seneng, sekarang bisa buat sendiri dan menurut saya enakkk banget.  Lumpia berisi rebung atau bambu muda dan bumbu lainnya.  Pas banget rasa yang tercipta dari paduan dadar dan rebung tersebut.


Resep diambil dari bukunya bu Sisca Soewitomo, dengan sedikit kecelakaan saat membuat kulit.  Untuk isian sengaja menambahkan beberapa bumbu yakni bawang merah dan kecap agar rasa isian lumpia seperti punya mbak Lin Semarang.


Kecelakannya yang dimaksud saat membuat kulit.  Di resep disebutkan bahan tepung beras.  Asal menuangkan isi bungkusan ke atas tepung terigu yang sudah ditimbang sebelumnya.  Eh...setelah dilihat, yang dituang bukan tepung beras tapi tepung ketan.  Ternyata tidak punya stok tepung beras lagi.  Tepung ketan diambil lagi dengan sendok.    Kan susah tuh mengambil tepung ketan sampai bersih.  Tentu masih ada yang tersisa di atas tepung terigu.


Ternyata kecelakaan berbuah manis.  Hasil adonan kulit tidak lengket, lembut dan enak.... Lain kali malah akan sengaja mengulang resep hasil percobaan hari ini. 


Cerita tentang rebung.  Rebung ini dibeli dari Berastagi Supermarket yang lokasinya lumayan jauh dari rumah.  Teman merekomendasikan supermarket ini untuk membeli keju, minyak olive, buah dan sayur segar.  Karena penasaran, pergi sendiri dengan sepeda motor ke lokasi yang disebutkan.  


Rute berangkat ke Berastagi dari Jalan Gajah Mada, lewat jalanan sempit yang macet penuh pedagang dan mobil parkir, lalu bertanya ke orang yang ditemui di jalan untuk menunjukkan lokasi supermarket.  Akhirnya ketemu juga Berastagi Supermarket di Jalan Gatot Subroto.  Ternyata jalan kecil yang macet itu pajak (pasar) Petisah  yang sering disebutkan banyak teman.  Di pasar tersebut dijual aneka baju dll.  Mungkin lain waktu akan berpetualang ke pasar Petisah.


Supermarket yang tergolong besar, lengkap mulai dari daging, ayam, ikan, sayur-mayur, buah-buahan, bahan kelontong dll.  Di supermarket tersebut terlihat beberapa ekspatriat yang berbelanja.  Memang banyak barang import di sana, seperti beraneka ragam keju, beraneka ragam merk minyak Olive dan buah-buahan import.  Nah...pas jalan di deretan buah-buahan melihat buah Nektarin-bahasa Jerman atau buah Plum yang dibanderol 4 buah Rp 240.000,- (kurleb tidak hafal betul tepat nominalnya).  Wuahhh..... untung dulu sering beli.  Di samping plum terdapat buah Sharon/Kaki- bahasa Jerman, biasanya berasal dari Israel, dibanderol per buah seukuran buah jeruk Medan Rp 85.000,-.   Wuahhhh juga.... untung dulu sering mencicipi...


Nahhh...kabar baiknya... dapat nich minyak olive yang lumayan terjangkau kantong.  Yakni minyak olive merk Pietro Coricelli, produk Itali tapi dikemas di Indonesia.  Untuk 1 liter minyak olive seharga Rp 80.000,-. Dan di sini juga dapat temu kunci dan rebung.  



minyak olive yang lumayan terjangkau



Berikut resep lumpia basah.  Resep terinspirasi dari buku 30 Menu Hemat untuk 1 Bulan, dengan beberapa modifikasi. Misalnya adonan sesuai resep keenceran jadi ditambahkan tepung.  Air yang disebutkan di resep diganti air kaldu.  Hanya punya ayam beku dari freezer padahal ingin cepat pekerjaan selesai.  Jadinya memasak lumpia disesuaikan keadaan sehingga cepat selesai plus hasilnya enak.


Lumpia Basah

Bahan yang diperlukan



Kulit*
200 g tepung terigu
25 g tepung ketan
2 butir telur
400 ml air kaldu ayam
1/2 sdt garam
4 sdm minyak goreng

Isi:
200 g daging ayam
350 g rebung
4 buah bawang merah
4 siung bawang putih
1/4 sdt merica bubuk
1/4 sdt bumbu kaldu
1 sdt garam
2 sdm kecap
2 sdm minyak untuk menumis

2 sdm tepung maizena untuk mengentalkan


*Resep kulit lumpia dari buku
100 g terigu
50 g tepung beras
2 butir telur
400 ml air
1/2 sdt garam
4 sdm minyak goreng


Cara Membuat

1.  Membua isian lumpia.  Hanya mempunyai daging ayam beku.  Masak daging ayam dalam panci presto hingga empuk. Timbang sebanyak 200 g lalu potong dadu kecil.  Kaldu ayam digunakan untuk membuat kulit lumpia.

2. Potong korek api rebung.  Geprek bawang putih lalu cincang halus.  Potong dadu kecil bawang merah.

3. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga sedikit kecoklatan, masukkan ayam.  Tambahkan air kaldu jika perlu.  Masukkan rebung, masak hingga matang. Tambahkan tepung maizena dengan air secukupnya, lalu masukkan dalam tumisa rebung.  Aduk rata. Tambahkan garam, bumbu kaldu bubuk, kecap manis.  Cicipi rasanya.

4.  Membuat kulit lumpia.  Masukkan terigu dalam baskom, tambahkan tepung ketan, telur, garam, minyak goreng dan air kaldu.  Kocok rata adonan dengan whisk ballon atau mikser.  

5.  Membuat lumpia.  Buat dadar tipis dengan wajan antilengket, setelah matang turunkan kulit lumpia di meja kerja lalu tuang adonan kulit yang baru ke dalam wajan.  Sambil menunggu kulit matang, masukkan 1 sdm isian rebung dalam dadar kulit, lalu gulung.  Lumpia basah siap dinikmati...



Membuat dadar sambil membungkus lumpia



lumpia yang sudah jadi, 1 resep jadi 24 buah lumpia ukuran medium-kecil



Belajar memotret..

Beberapa hari lalu membeli buku tentang food photography.  Secara awam memahami buku, bahwa yang terpenting saat mengambil gambar makanan adalah objek memerlukan paparan sinar yang cukup.  Sinar tersebut bisa berasal dari lampu atau sinar matahari.  Dalam buku disebutkan lampu itu berasal dari studio flash, softbox.  Kemudian agar cahaya tidak menyebar perlu difokuskan dengan alat barndoor standard relector, snoot.


Nah tidak punya alat-alat yang disebutkan dalam buku.  Baru belajar mengambil foto dengan sumber cahaya cukup. Lumpia diberi penerang lambu belajar. Seharusnya cahaya diberi penghalang, agar lebih terfokus ke makanan.  Berhubung malas untuk mencari-cari bahan sebagai penghalang cahaya, ya dilakukan seadanya saja.  Makanan diletakkan disamping tembok, diberi sinar dari lampu belajar dan asal di jepret saja.  



proses pengambilan foto lumpia





Lumpia diambil dengan Nikon lensa 70 - 300 mm


****

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Tambahkan Komentar