 |
| deretan kue kering di salah toko sudut kota Paris |
Suatu saat yang lalu, kami sekeluarga berkesempatan mengunjungi kota Paris Perancis. Kota yang Indah. Gedung-gedung tua abad pertengahan yang tertata apik di sepanjang jalan. Keindahan kota lebih mengagumkan saat naik kapal menyusuri sungai Reine.
Kami menyusuri sudut demi sudut kota Paris dengan berjalan kaki. Saat itu kami melewati toko kue tradisional La Cure Gourmande, apa artinya tidak tahu..... Toko ini hanya berjarak beberapa blok dari pertokoan terkenal Lafayette. Singgahlah kami ke toko kue ini. Selama ini hanya praktek kue-kue dari buku-buku yang di pinjam di perpus. Seperti apa sih rasa kue yang dibuat oleh orang asli Paris ini ? Apakah kue yang saya buat sudah benar dan mempunyai cita rasa seperti aslinya?
 |
| Berpose di depan deretan kue-kue |
Kue yang kami beli, berbagai jenis kue kering ( plätzchen), permen loly dan permen karamel. Panganan ini bekal pengisi rasa lapar saat berempat menyusuri kota Paris. Rasa kue di toko La Cure Gourmande enak. Cita rasa kue seperti kue rumahan yang dipadu kemasan dan box menawan. Plätzchen atau kue keringnya terasa butternya dan renyah di setiap gigitan.
 |
| toko kue La Cure Gourmande |
###
Dari berbagai kue kering yang pernah dicoba, kue kering resep Michel Roux ini rasanya mirip dengan kue kering di toko La Cure Gourmande. Ahsan sekali makan habis 3 potong. Saya tidak bisa mencegah untuk berhenti makan.
Resep Michel Roux saya tambahin sendiri dengan 1 sdt coklat.
Kue Kering Mürbeplätzchen
Bahan yang dibutuhkan
- 250 g tepung terigu
- 200 g butter suhu ruang, potong dadu
- 100 g gula bubuk, ayak
- 1 jumput garam
- 2 buah kuning telur
- 1 sdt coklat bubuk
Cara Membuat
# Letakkan tepung terigu di meja kerja, buat seperti gunung, beri lubang di tengahnya. Butter, gula bubuk ayak, garam diletakkan ditengah lubang. Campur bahan-bahan tersebut dengan ujung jari. Lalu masukkan kuning telur sambil terus di uleni dengan ujung jari.
# Uleni terus dengan ujung jari hingga semua tepung tercampur rata. Menguleni dengan ujung jari karena adonan tepung ini lengket.
# Uleni adonan tepung hingga kalis.
# Bentuk adonan membulat, tutup dengan plastik folie, simpan dalam lemari es 1 hingga 2 jam
# Ambil bulatan tepung, potong menjadi 3 bagian lalu masing-masing di bentuk memanjang dengan diameter 3 cm. Potong adonan tepung kecil-kecil dengan besar yang sama.
 |
| Bentuk adonan memanjang lalu potong kecil-kecil |
# Ambil satu potong adonan, bulatkan dengan kedua telapak tangan. Buat cekungan dengan ibu jari. Isi cekungan ini dengan selai aprikosen atau selai rasa yang lain
 |
| Buat cekungan dengan ibu jari kanan dan kiri |
 |
| Isi dengan selai aprikosen atau selai rasa yang lain |
Catatan saat memanggang kue ini. Kue dipanggang selama 10 menit. Karena takut gosong kue diangkat saja. Biasanya saat masih panas kue terasa lembek, berangsur dingin kue akan keras. Saat dicicipi kue enak, hanya saja seperti ada bagian yang masih basah di bawah selai. Kue ditunggu hingga dingin, tetap saja lembek. Akhirnya kue dipanggang lagi selama 10 menit dalam suhu 175 C.
Mungkin untuk suhu memanggang ini tergantung ketebalan kue. Kue dibentuk membulat, permukaan lebih tebal sehingga waktu memanggang lebih lama.
# Jadi, panggang dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 170 C selama 20 - 25 menit. Saat menit terakhir suhu dinaikkan menjadi 180 C agar kue lebih berwarna kecoklatan
Mohon maaf buat mbak yang sudah memberi 1 mangkuk besar soto daging khas Sulawesi. Soto tanpa santan dengan taburan singkong goreng. Di Goettingen makan singkong, makan makanan mewah buat kami. Terima kasih banyak ya kirimannya. Mohon maaf sepertinya sedikit kue tersebut belum matang benar.....
 |
| Mürbeplätzchen yang sudah matang |
 |
| Mürbeplätzchen tanpa coklat dan tanpa selai aprikosen |
 |
| Mürbeplätzchen tanpa coklat dan topping selai buah aprikosen |
Tidak ada komentar: