13 Juli 2013
Tanaman garut atau orang Jepara menyebutnya paerut. Merupakan tanaman berimpang dengan nama spesies Maranta arundinacea. Menurut Wikipedia Indonesia, tumbuhan ini ditanaman di pekarangan rumah sebagai tanaman alternatif saat paceklik. Tanaman garut ini ada di halaman belakang rumah ibu, hanya ada beberapa batang. Barangkali tanaman garut ini ditanaman eyang-eyang buyut dulu.
Saat kecil, saat halaman masih luas belum dibangun rumah, tanaman garut ini banyak tumbuh. Paerut tumbuh sendiri saat musim hujan mulai datang. Daun paerut menghijau dan akhirnya akan layu kecoklatan. Daun kecoklatan menandakan rimpang garut dapat dipanen. Rimpang paerut direbus kemudian dimakan begitu saja atau dimakan dengan kelapa muda. Tidak semua rimpang garut diambil, banyak diantaranya masih tersimpan dalam tanah. Rimpang ini akan tumbuh kembali saat musim penghujan datang tahun berikutnya. Begitu seterusnya hingga saat ini...
Tanaman Garut atau Paerut |
Tanaman yang mulai langka karena tidak banyak yang membudidayakan. Dari segi kemanfaatan, tanaman ini sangat berguna. Salah satunya, pati garut digunakan sebagai bahan membuat kue tradisional yang di Jepara dikenal dengan sebutan Larut. Keterbatasan tepung garut dipasaran, sekarang kue Larut menggunakan tepung sagu sebagai gantinya.
Kue Larut |
Menurut wiki Indonesia, tepung dari rimpang garut bermanfaat sebagai makanan orang dengan masalah pencernaan, sebagai bahan pengenyal makanan, bahan dasar bedak, lem dan sabun. Bubur rimpang garut juga dipakai oleh pabrik kertas dan karton.
Tanaman yang menarik untuk dibudidayakan secara komersial. Mencari pasar yang membutuhkan tepung atau bubur garut baru ditanaman dalam skala besar. Ah ini sih hanya berteori saja.
Jika boleh berandai-andai, punya rumah dengan halaman luas, tanaman paerut ini akan jadi salah satu penghuninya...
Tidak ada komentar: