» » » Rendang

Rendang dalam proses memasak

Belajar membuat rendang baru setelah tinggal di Goettingen ini.  Sebelumnya, hanya tahu beres saja ada rendang di meja makan.  Terima kasih banyak buat mamak Zaki yang dulu sering membuatkan rendang.  Mamak Zaki (mamak, sebutan ibu untuk orang Pematang Siantar Sumut-ibunya Zaki) ini istri karyawan "driver" khusus kelti Pemuliaan Tanaman, yang membantu kami di rumah saat masih di Marihat dulu.  Mamak Zaki pandai memasak: rendang, mie Aceh, sayur pakis, sayur daun singkong tumbuk, tauco yang diberi tahu + terong jari + cabai hijau, dll makanan khasnya orang Siantar.  Subhanallah...sungguh kenikmatan hidup, dapat ART baik dan pandai masak. 

Mendapatkan ART itu semacam keberuntungan.  Intinya sih harus menghargai beliau-beliau ini dan pandai membawakan diri.  Apa yang dimasak di rumah atau makanan apa yang ada di lemari es, beliau-beliau ini harus juga mencicipi.  Turut membantu mengerjakan pekerjaan rumah.  Saya suka membersihkan ikan, selanjutnya mamak Zaki yang mengolah ikan tersebut.  Saya yang memotong sayur, bumbu, dll mamak Zaki yang mengolah dan membumbui sayur.  Padahal initinya sih, tidak suka masak, hanya senang memotong-motong sesuatu dan  makan doang... Kayak main pasar-pasaran seperti waktu kecil dulu...

Salah sedikit membawakan diri yang baik dengan ART, yang ada capai sendiri.  ART minta berhenti dan semua pekerjaan rumah harus dikerjakan sendiri.  Awal berumah tangga, sering berganti ART.  Kesalahan ada di saya: terlalu menuntut orang, belum punya empati kalau pekerjaan rumah tangga itu berat, dll.  ART minta berhenti, pusing sediri, capai sendiri, menyesal sendiri.  Pelajaran hidup..  Selanjutya hanya bisa berdoa, "ya Allah berikan hambamu ini ART yang baik, bisa dipercaya.  "ya Allah dberikan hambamu ini kebijakan sikap dan tutur kata".


Rendang yang mulai "tua"/ masak


**
Saat dulu melihat mamak Zaki mengulek bumbu rendang, bumbunya tidak terlalu banyak ragamnya.  Boleh dikata bumbu rendang itu sebenarnya sederhana. Bumbu diulek pakai ulekan batu. Di rumah ada blender khusus bumbu, tapi beliau tidak pakai.  Dan sesuatu yang membuat rendang mamak Zaki ini istimewa karena ada rasa serundeng...

Berikut membuat rendang ala mamak Zaki.  Bumbu tidak dituliskan berapa gramnya, hanya berdasarkan "kiralogi" yang pas buat sejumlah daging yang dimasak.


**  Kelapa parut disangrai kemudian ditumbuk dengan ulekan batu.  Di sini, tidak ada kelapa segar tapi kelapa kering, disangrai lalu di tumbuk.  Kebetulan di Tegut dulu ada angebot ulekan kecil, itu yang dipakai untuk menumbuk

**  Cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit ditumbuk halus.  Daun kunyit dan kalau ada daun jeruk dibiarkan lembaran.  Daun jeruk sering tidak dipakai karena sering lupa beli di pasar.  Daun kunyit selalu dipakai karena kebetulan Ucok menanamnya di halaman belakang.  Saat membuat rendang di foto tersebut, tidak digunakan daun kunyit tapi daun jeruk.


**  Santan dari 1 atau 2 buah kelapa, daging, bumbu halus, daun kunyit, daun jeruk, kelapa sangrai, dimasak dengan api kecil.  Wajan di tutup kemudian rendang dibiarkan selama 1 jam.  Waktu 1 jam tersebut cukup membuat daging rendang empuk.  Setelah itu api diatur sedang dan rendang mulai di"tua"kan / dikeringkan.  Terkadang kalau tidak ada kelapa segar digunakan santan kemasan seperti Sun Kara atau sejenisnya...

**  Rendang siap dinikmati.

Rendang bekal pergi ke Muenchen

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Hallo mas atau mba Rendang Padang. Mohon maaf sekali lho tidak sengaja kepencet sehingga komennya terhapus hiks. Tidak ada maksud hati, benar-benar kecelakaan. Agak kurang menguasai blog: mengelola koment, membuat link resep dll. Selama ini hanya fokus menulis dan malas untuk mengotak-atik apa dan bagimana blogspot...

    BalasHapus